Memahami Proses Ozonasi pada Water Treatment Plant (WTP)
Ozonasi
Ozonasi adalah suatu teknologi pengolahan air yang memanfaatkan ozon sebagai agen oksidasi untuk menghilangkan polutan dari air. Ozon merupakan senyawa kimia dengan rumus O3, dan memiliki kemampuan untuk mengoksidasi berbagai jenis senyawa organik dan anorganik dalam air. Proses ozonasi dilakukan pada tahap awal dalam pengolahan air di WTP, setelah tahap penyaringan dan sedimentasi.
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, terdapat berbagai upaya untuk menjaga kualitas air agar tetap bersih dan layak digunakan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air adalah melalui proses ozonasi di Water Treatment Plant (WTP). Pada artikel kali ini, akan dibahas secara lebih mendalam mengenai proses ozonasi dan bagaimana cara proses ini dapat meningkatkan kualitas air.
Pemanfaatan ozon sebagai agen oksidasi pada proses pengolahan air memiliki beberapa keuntungan seperti:
- Efektivitas dalam menghilangkan bau dan rasa yang tidak sedap pada air
- Mampu mengoksidasi senyawa organik dan anorganik yang sulit dihilangkan oleh proses konvensional
- Tidak meninggalkan residu atau produk sampingan yang berbahaya bagi kesehatan manusia
Namun, proses ozonasi juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:
- Biaya yang relatif mahal untuk instalasi dan operasionalnya
- Membutuhkan perawatan dan monitoring yang ketat untuk menjaga kinerja sistem ozonasi
- Ozon yang digunakan pada proses ozonasi bersifat toksik dan berbahaya jika terpapar dalam jumlah besar
Pada tahap awal pengolahan air di WTP, air mentah yang diambil dari sumber alami seperti sungai atau danau akan melalui tahap penyaringan untuk menghilangkan bahan-bahan padatan. Selanjutnya, air tersebut akan mengalir ke tahap sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel yang lebih berat dari air. Setelah itu, air yang sudah disaring dan disedimentasi akan masuk ke dalam tangki ozonasi.
Tangki ozonasi merupakan tempat dimana ozon akan diperkenalkan ke dalam air. Pada proses ozonasi, ozon akan terurai menjadi radikal hidroksil (OH) yang sangat reaktif. Radikal OH inilah yang akan bereaksi dengan senyawa-senyawa organik dan anorganik yang ada dalam air. Reaksi kimia antara radikal OH dengan senyawa-senyawa tersebut akan menghasilkan produk yang lebih mudah dihilangkan oleh proses penjernihan selanjutnya.
Setelah melalui proses ozonasi, air akan direndam dalam kolam kontak untuk memastikan bahwa ozon benar-benar bereaksi dengan senyawa organik dan anorganik yang sulit dihilangkan. Selanjutnya, air akan melewati tahap filtrasi yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel halus yang masih tersisa dalam air.
Setelah melewati tahap filtrasi, air akan direndam dalam kolam lain yang berisi larutan klorin untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada dalam air. Setelah itu, air akan diwariskan pada tahap terakhir yaitu pengendapan, dimana air akan mengalir melalui tangki pengendapan untuk memastikan bahwa tidak ada partikel halus atau sedimen lainnya yang terbawa oleh air.
Hasil dari proses pengolahan air di WTP dengan menggunakan teknologi ozonasi adalah air bersih yang bebas dari kotoran, bau dan rasa yang tidak sedap, serta aman untuk dikonsumsi. Air hasil olahan tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan industri atau pertanian dengan kualitas yang sama baiknya.
Meskipun proses ozonasi memiliki beberapa kelemahan, namun teknologi ini merupakan salah satu solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas air. Dalam hal ini, pemerintah dan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air dapat melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam penggunaan teknologi ozonasi.